Rabu, 09 Januari 2013

MATERI SEJARAH KELAS X SEMESTER 2

S.K.2. MENGANALISIS PERADABAN INDONESIA DAN DUNIA
           K.D.2.1. Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia
Materi Pembelajaran:
A. Perkembangan Biologis manusia Indonesia
Indikator :
1. Mendiskripsikan berbagai fosil manusia Purba Indonesia
2. Mendiskripsikan perkembangan biologis manusia Purba di Indonesia
3. Menyususun secara kronologir perkembangan biologis manusia Indonesia
1. Berbagai fosil manusia Purba di Indonesia
a. pengertian fosil : fosil adalah tulang-belulang manusia atau hewan dan sisa tumbuhan yang telah membatu
b. berbagai fosil manusia Purba di Indonesia :
 - Megantropus Palaeojavanicus
 - Pithecantropus mojokertensis
 - Pithecantrupus robustus
 - Pithecantropus erectus
 - Homo Soloensis
 - Homo Wajakkensis
 - Homo Sapiens
 c. Sejarah perkembangan bumi berdasarkan ilmu geologi:
 - Arkaekum, adalah zaman yang paling tua dan diperkirakan berumur 2.500 juta tahun yang lalu, kulit bumi
   masih membara, belum ada tanda-tanda kehidupan
 - Palaeozoikum, diperkirakan berumur 340 juta tahun yang lalu, telah muncul tanda-tanda kehidupan, yaitu
    nenek moyang makhluk hidup bersel satu (reptil) atau binatang melata
 - Mesozoikum, diperkirakan berumur 150 juta tahun yang lalu, bentuk kehidupan sudah makin beragam,
    reptil semakin banyak jenisnya
 - Neozoikum, 60 juta tahun yang lalu, kehidupan sudah sangat berkembang dan beragam. zaman ini dibagi 2
   yaitu: Era Tersier dan era Kuarter.
   Era Tersier, binatang menyusui seperti berbagai jenis monyet.
   Era kuarter, dibagi 2 yaitu : Kala Pleistosen dan Holosen.
   Kala Plestosen atau Diluvium berlangsung 600.000 tahun yang lalu, zaman ini sering disebut zaman es(za
   man Glasial) yang ditandai dengan mencairnya Es, karena terjadi perubahan iklim global terus-menerus
   Kala Holosen atau zaman Aluvium, berlangsung sejak 20.000 tahun yang lalu, pada zaman ini muncul spe    sies Homo Sapiens, diantaranya adalah Homo Wajakkensis.
2. perkembangan biologis manusia Purba di Indonesia
- Megantropus Palaeo Javanicus di temukan di Sragen (Jateng), bentuk fisik yang besar, badan tegap, tidak berdagu dan mempunyai rahang yang kuat
- Pitecantropus mojokertensis ditemukan di Mojokerto, bentuk fisik kanak-kanak
- Pitecantropus Erectus atau manusia kera yang sudah berjalan tegak, ditemukan di desa Trinil, fisik lebih besar dan kuat sehingga dinamakan Pitecantropus Robustus
- Homo Soloensis, ditmukan di desa Ngandong lembah Bengawan Solo, lebih tinggi tingkatannya dari pada Pitecantropus (termasuk jenis manusia purba Homo Sapiens)
- Homo Wajakkensis ditemukan di desa Wajak, Tulungagung, adalah termasuk jenis manusia
   Purba   jenis Homo Sapiens pertama di Asia.

3. Tabel Kronologis perkembangan biologis manusia Indonesia ( Lihat buku sejarah Esis)
            
B. PERIODESASI PERKEMBANGAN BUDAYA PADA MASYARAKAT AWAL INDONESIA
     Indikator :
- membuat bagan perkembangan budaya di Indonesia secara kronologis
1. Zaman Pleistosen (kebudayaan Pacitan dan Ngandong)
2. zaman Holosen (Megalithikum, Mesolithikum, dan Neolitikhum dan  Perunggu)

C. PETA PENEMUAN MANUSIA PURBA DAN HASIL BUDAYANYA DI INDONESIA
     Indikator :
- merekontruksi penemuan manusia Purba Indonesia di atas Peta

D. CIRI-CIRI SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT PADA 
     MASA BERBURU (Food Gathering) dan MASYARAKAT PERTANIAN (Food Producing)
Indikator :
- Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, Budaya, ekonomi, dan  kepercayaan masyarakat pada masa berburu, 
  (Food Gathering) dan masyarakat pertanian (Food Producing), peralatan masih sangat sederhana dan
    sedikit jumlahnya.
1. Sosial Budaya dan Ekonomi
 -Tahap berburu dan meramu (Palaeilitik)
   Aktivitas ini telah ada semenjak manusia muncul di permukaan bumi, mereka tinggal mengambil makanan
   secara langsung dari alam dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering) dan hidup
   berkelompok  dan berpindah-pindah
- Berburu tingkat lanjut ( Epi-Paleolitik)
   kelompok manusia  sudah mulai menetap di gua-gua atau dirumah panggung, atau menetap di suatu
   tempat karena itulah mereka mulai menciptakan peralatan untuk rumah tangga dan berburu, namun
   mereka masih nomaden (semi sedenter)
- Periode Bercocok Tanam ( Farming Period)
  ditandai dengan tradisi neolitikum, penggunaan alat yang sudah dihaluskan dengan bentuk yang semakin
  baik dadalam jumlah yang banyak. Hal ini disebabkan karena mereka sudah hidup menetap dan tinggal di
  desa-desa, menetapnya pendduduk di suatu tempat menyebabkan perubahan pola hidup dari food
  gathering menjadi food producing.
2. sistem kepercayaan
    Masyarakat awal Indonesia diperkirakan sudah memiliki religi tau agama, menurut mereka agama merupakan keyakinan kepada sejumlah kekuatan yang ada di luar atau lebih tinggi dari manusia. kekuatan-kekuatan dimaksud bisa berupa roh nenek moyang, makhluk halus yang menghuni gunung, batu besar, pohon, binatang, atau makhluk yang tidak berwujudyang mengusai suatu daerah.
Kepercayaan terhadap makhluk-makhluk halus tersebut dikenal dengan nama Animisme, yang berbeda dengan Dinamisme yaitu suatu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan luar biasa dan keajaiban.
Kegiatan religi pada prakteknya memerlukan suatu alat yang dianggap suci dalam bentuk simbol yang didiyakini memiliki kekuatan gaib dan dapat mempersatukan mereka yang disebut Totem (lambang kelompok ).
Selain fenomena alam, religi dapat muncul dari adanya magic, contohnya magic yang muncul pada saat dukun melakukan pengobatan terhadap warganya yang sakit.
jadi kesimpulannya, timbulnya  religi dalam kehidupan masyarakat primitif, merupakan suatu penyelarasan hubungan antara manusia dengan alam dan sebagai pengawas tingkah laku manusia dalam bentuk norma dan nilai, karena setiap bentuk pelanggaran akan mendatangkan bencana bagi kehifupan manusia, dengan demikian manusia akan dan harus menjaga keselarasan hidup dengan alam.

   

   


Kamis, 08 November 2012

MATERI SEJARAH XI IS

MATERI SEJARAH XI IS SEMESTER 1
K.D. 1.5. MENGANALISIS PROSES INTERAKSI ANTARA TRADISI LOKAL, HINDU-BUDHA, DAN ISLAM DI INDONESIA


A.     MENGIDENTIFIKASI PERPADUAN TRADISI LOCAL, HINDU-BUDHA DAN ISLAM DALAM INSTITUSI SOCIAL MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH
            I. Proses  akulturasi   budaya  asli  dengan budaya Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.
                   Sebelum masuknya pengaruh budaya Hindu-Budha dan Islam Indonesia telah memiliki budaya yang telah tumbuh dan berkembang dalam masyarakat  dan sudah cukup maju terbukti dengan banyaknya peninggalan jaman Pra Sejarah. Masuknya budaya Hindu-Budha dan Islam  ke Indonesia membawa perubahan  dalam kehidupan budaya di Indonesia, namun perubahan itu tidak bersifat drastic  karena Indonesia mempunyai kemampuan yang disebut local genius.
  Unsur kebudayaan Hindu-Budha dan Islam yang masuk ke Indonesia  diterima dan diolah  ke dalam kebudayaan  Indonesia tanpa menghilangkan budaya asli Indonesia, dengan demikian lahirlah kebudaya baru yang merupakan akulturasi kebudayaan local, Hindu-Budha dan Islam .

            2. Perpaduan tradisi local dan pendatang dalam berbagai bidang.
a.    Bidang Bahasa
Bangsa Indonesia telah memiliki dan menggunakan bahasa local jauh sebelum  pengaruh budaya Hindu-Budha dan Islam  masuk ke Indonesia. Bahasa tersebut adalah bahasa Jawa Kuno dan Bahasa Melayu kuno yang disebut  juga bahasa Melayu Austronesia, yang dipakai sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) oleh sebagian besar bangsa Indonesia. Kemudian bangsa Indonesia mengenal bahasa Sansekerta  dan bahasa Pali setelah Hindu-Budha masuk ke Indonesia.
Masuknya agama Islam ke Indonesia, juga memberikan pengaruh di bidang bahasa, Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari Gujarat  yang menggunakan bahasa Arab, sehingga memperkaya perbendaharaan bahasa-bahasa local , hal ini dapat dilihat dalam cerita Parahyangan yang menggunakaan istila-istilah bahasa Arab yang masuk kedalam bahasa Sunda.
b.    Bidang Aksara
Setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha  Indonesia memasuki babak baru yaitu zaman sejarah. Zaman tersebut ditandai dengan dikenalnya aksara Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Dari aksara tersebut tercipta berbagai aksara local diberbagai daerah di Indonesia , misalnya Kawi, Bali, Sunda, Jawa, Lampung, Batak, Rencong, Bugis  yang merupakan turunan dari huruf Pallawa.
Setelah masuknya Islam , aksara Indonesia mengalami akulkturasi  kebudayaan local dengan kebudayaan Islam yang diwujudkan dengan berkembangnya tulisan Arab-Melayu di Indonesia.
c.       Bidang Sosial
Sebelum kedatangan Hindu-Budha masyarakat Indonesia telah telah dibedakan berdasarkan profesi, misalnya petani, perajin, dan peramu, setelah pengaruh Hindu-Budha tradisi itu berubah menjadi berdasarkan system kasta(catur warna)
Setelah masuknya pengaruh Islam pelaksanaan system kasta semakin memudar, karena didalam Islam tidak mengenal perbedaan derajat atau golongan.
d.    Bidang Sistem Pemerintahan
Diperkenalkannya system kerajaan, konsep pendeta ratu oleh  oelh Hindu-Budha
Dalam Islam juga terdapat pengaruh system pemerintahan sehingga terjadi akulturasi antara budaya Islam dengan pra Islam, bedanya kalau Hindu-Budha Raja dipanggil dengan Maharaja sedangkan dalam Islam Raja dipanggil Sultan.
Pengangkatan raja sama yaitu dengan menggunakan Permufaktan hokum adat.
e.    Bidang Bangunan
Bangunan candi merupakan akulturasi budaya  antara budaya asli dengan budaya Hindu-Budha
f.     Bidang Seni
1.     Seni Hias dan seni arca
2.    Wayang
3.    Sastra

 g.    Bidang Kalender
Kalender saka merupakan kalender dari India , tahun Saka dimulai tahun 78 M, penggunaan Kalender saka ditemukan dalam Prasasti Talang Tuwo tahun 606(683M) menggunakan huruh pallawa dan bahasa Melayu kuno.
    Candrasangkala merupakan angka huruf yang berupa susunan kalimat atau gambar, setiap kata dalam kalimat tersebut dapat diartikan dengan angka kemudian dibaca dari belakang, maka akan terbaca tahun saka.
Ketika Islam masuk dan membawa pengaruh  penanggalan Islam berupa kalender Hijriah yang menggunakan perhitungan peredaran bulan (lunar  system)

h.    Pernikahan
Dalam pernikahan terdapat akulturasi antara asli dengan Hindu-Budha misalnya adanya upacara sesajen dalam upacara pernikahan
Setelah budaya Islam masuk terjadi akulturasi Islam dengan budaya sebelumnya, yaitu upacara diawali dengan akad nikah kemudian upara-upacara adat

i.      Pemakaman
Teadisi pemakaman di Indonesia berbeda-beda di setiap daerah , misalnya di Jawa  tradisi pemakamam dipengaruhi oleh terdisisi local, Hindu-Budha dan Islam.

j.      Kelahiran
Tradisi kelahiran misalanya. Selamatan dalam Islam Aqiqohan
                     
B.  MENGANALISIS PROSES INTERAKSI SOCIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESI PADA AWAL   PERKEMBANGAN ISLAM
  a. Perpaduan budaya Islam dan budaya local
1.    Budaya Istana
1)       Tata pemerintahan
2)        Bangunan Istana
3)         Masjid Agung
4)         Istana Kerajaan
2.    Kesenian  Istana 
     1)     Penyajian kesenian tersebut serba megah 
     2)     Cerita soal pemerintahan 
     3)     Sifat pertunjukan cenderung sacral
3.    Masjid Agung
di Indonesia Masjid mempunyai bentuk khusus yang merupakan perpaduan    budaya Islam dengan budaya setempat, yaitu dalam hal :
1.       Bentuk bangunan 
2.       Menara 
3.       Letak bangunan
Dalam hal perkembangan Masjid sebagai bangunan ditemukan 3 jenis  masjid,  adalah sebagai berikut: 
1)      Masjid Tradisional 
2)      Masjid Makam 
3)      Masjid Modern
b.Tradisi Islam di berbagai daerah di Indonesia : 
    1.       Tradisi Kebatinan 
    2.       Tradisi wetu telu 
    3.       Tasawuf 
    4.       Wahabi

C.Konsep kekuasaan Kerajaan Hindu-Budha dan Kerajaan Islam
     Konsep kekuasaan kerajaan Hindhu-Budha dengan konsep kekuasaan kerajaan Islam sangat
     berbeda, perbandingannya sbb: 
     1.       Penyebutan gelar raja, raja/Maharaja diganti dengan Sultan/Susuhunan 
     2.       Sistem pengangkatan raja
     3.       Sistem Kosmologis 
     4.       Kedudukan Raja 
     5.       Pemerintahan pusat dan daerah 
     6.       Hubungan antara Raja dengan rakyat 
     7.       Genealogi Raja

Masalah keturunan merupakan salah satu hal yang penting dalam kekuasaan Raja, silsilah juga dijadikan sebagai dasar legitimasi, hal ini juga berlaku dalam untuk kerajaan-kerajaan Islam.
Sebagai perbandingan :
1)     Kerajaan Melayu :
Siak, Palembang, Aceh dan Pontianak menghubungkan nenek moyanmgnya dengan Arab, yaitu sbg keturunan Husain ( cucu Nabi Muhammad SAW)

2)     Kerajaan-kerajaan Di Sulsel:
Gowa, Bone, Ternate, dan Soppeng menghubungkan geneologi keturunan rajanya yang pertama turun dari langitnsebagai tomenurung dan oleh rakyat diangkat sebagai raja.

               

KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

MATERI SEJARAH XI IS K.D. 1.4 MENGANALISIS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN NEGARA-NEGARA KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA


A.      LATAR BELAKANG LAHIRNYA  KERAJAAN ISLAM PERTAMA DI INDONESIA YANG MUNCUL PERTAMA KALI DI UJUNG PULAU SUMATERA
1.  Latar belakang munculnya kerajaan Islam di ujung Pulau Sumatera karena ujung Pulausumatera / Sumatera Utara adalah tempat strategis jalur perdagangan Internasional
2.       Kerajaan-kerajaan Islam di Pulau Sumatera
a.       Kerajaan Perlak berdiri tahun 870 M
Raja pertama Sayyid Abdul Azis( S Allaidi Syah)
Tahun 1292 bergabung dengan Samudra Pasai
Peninggalan uang dirham,perak kupang,tembaga kuningan


b.      Kerajaan  Samudra Pasai berdiri tahun 1285
       Letak di pantai timur Sumatra Utara
       Pendiri Nazimuddin raja pertama Marah Silu
       Gelar Sultan Malik Al-Saleh dan mundur tahun 1349

c.       Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke 15
       Letak di Pulau sumatra bagian Utara
       Raja pertama Ali Mughayat Syah
       Jaya jaman Sultan Iskandar Muda
       Mundur jaman Iskandar Thani 1641 M

B.      KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI PIULAU JAWA

a.     Kerajaan Demak berdiri tahun 1500
Letak di Jateng raja pertama R Patah
Jaya jaman Sultan Trenggono dengan
pendamping Sunan Gunung Jati
Mundur jaman Sunan Prawoto 1546 M

b.      Kerajaan Mataram Islam pusat di Kotagede
  Berdiri sekitar th 1586 oleh Sutowijijoyo
  Jaya jaman Sultan Agung mundur jaman
  Amangkurat II memerintah di Kartasura
              Giyanti 1775M jadi Yogyakarta dan Surakarta
              Salatiga 1757M Jadi Yogyakarta dan Salatiga

C.      KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA TIMUR

a.    Kerajaan Banten pendiri Hasanuddin 1552 M
Jaya jaman Sultan Ageng Tirtayasa
Dan bersaing dengan VOC di Batavia
Hancur jaman Sulatan Haji 1676
                                                                                                                            
b.   Kerajaan Makasar (Goa dan Tallo) di Sulsel
Berdiri  tahun 1591 oleh Sultan Alauddin
Jaya jaman sulta Hassanuddin terjadi
Perjanjian Bongaya tahun 1667 M
Hancur jaman Mapasomba karena VOC

c.     Kerajaan ternate dan tidore Maluku Utara
Ternate jaya jaman sultan Baabullah
Tidore jaya jaman Sultan Nuku
Terjadilah Persaingan keduanya
Yang  dimanfaatkan Portugis dan Spanyol

Portugis bantu Ternate Spanyol bantu Tidore
Terjadi Perang Portugis dan Spanyol
Diselesaikan dengan Perjanjian Saragosa
 Spanyol tinggalkan Indonesia tinggalah Portugis
Jayalah kerajaan ternate oleh Sultan Zaenal Abidin

b.    Factor-faktor penyebab runtuhnya  kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
-Terjadinya pertentangan diantara keluarga kerajaan/bangsawan
-Kurangnya pemimpin yang berwibawa
-Masuknya kekuasaan baru ( masuknya bangsa-bangsa Barat ke Indonesia)


D.      MENDISKRIPSIKAN STRUKTUR BIROKRASI, HUBUNGAN PUSAT-DAERAH DAN         HUKUM DI KERAJAAN YANG BERCORAK ISLAM

BIROKRASI
MATARAM ISLAM
BANJAR
ACEH
SULAWESI SELATAN
Kekuasaan tertinggi Raja, dibawah raja ada di dalam Istana Tumenggung yang dibantu oleh Wedana sedangkan di luar Istana diluar Istana disebut Wedana Jawi sedangkan mancanegara atau daerah sekarang disebut Bupati
Penguasa tertinggi Sultan dibantu oleh Mangkubumi atau Patih, dibawahnya para mantri.  Sedangkan petugas pengaqdilan dan hokum Istana adalah Patih Balit, Patih Kawin, dan Patih muhut
Penguasa tertinggi Sultan, Aceh dibagi 3 wilayah Sagi dan wila yah pusat keraja an, setiap sagi dipimpin oleh Hulubalang be-sar, sedangkan tiap distrik  dikepalai oleh seorang uleebalang (hulubalang) dan mempunyai otonomi daerah

Raja Gowa bergelar Sombayari Gowa( yang disembah), jabatan tinggi setelah raja adalah Pabbicarrabutta yang dibantu oleh Tumailalang Matowa,


Minggu, 04 November 2012

MATERI SEJARAH XI IA, TRANSFORMASI ETNIK


 KD.1.1. MENGANALISIS TERBENTUKNYA NEGARA KEBANGSAAN INDONESIA

1.    Proses Terbentuknya Transformasi Etnik Dan Berkembangnya Identitas Kebangsaan Indonesia di Berbagai Tempat
Perjuangan etnik-etnik di wilayah Indonesia berlangsung amat lama. Hal ini disebabkan masing-masing etnik hanya mementingkan keselamatan dan kebebasan etniknya sendiri. Bahkan mereka belum memikirkan hubungan anatara etinik yang satu dengan yang lainya.namun, perjuangan etnik-etnik yang berada di seluruh wilayah Indonesia bukan saja dilakukan oleh kalangan etnik pribumi, tetapi juga muncul geraka-gerakan etnik yang dilakukan etnik-etnik asing yang telah hidup dan menetap di wilayah Indonesia. gerakan-gerakan yang pernah terjadi dalam menentang pemerintah kolonial Belanda diantaranya:
a)    Gerakan masyarakat Indonesia keturunan Cina
b)   Gerakan masyarakat Indonesia keturunan Indo Belanda

            Pergerakan Bersifat Kedaerahan
Sejak masuknya kekuasaan bangsa Barat (Eropa) ke wilayah Indonesia, telah membawa perubahan dan bahkan menyebabkan terjadinya kegoncangan dalam kehidupan rakyat. Pada awal abad ke 19 penguasa pemerintah kolonial Belanda di wilayah Indonesia mulai mengadakan pembaharuan pada politik kolonial. Tindakan mengahapus kedudukan yang didasarkan pada adat penguasa pribumi dan kemudian dijadikan pegawai pemerintahan telah meruntuhkan kewibawaan penguasa tradisional. Hal ini yang menjadi penyebab munculnya berbagai gerakan-gerakan yang bersifat kedaerahan seperti:
a)    Gerakan melawan kekerasan
b)   Gerakan Ratu Adil
c)    Pergerakan Bersifat Agama

Pembentukan Identitas Nasional dan Terbentuknyss Nasionalisme Indonesia

·         Penggunaan Istilah Indonesia
Tokoh-tokoh yang mempeopulerkan istilah Indonesia adalah J.R Logan, Earl G. Windsor, Adolf Bastian, Van Volenhoven, Snouck Hurgronje, Kern. Disamping tokoh-tokoh itu yang pertama kali mempopulerkan istilah Indonesia, juga ada tokoh bangsa Indonesia pada masa pergerakan seperti dari tokoh-tokoh perhimpunan Indonesia di negeri Belanda
·      Terbentuknya Nasionalisme Kebangsaan Indonesia
Terbentuknya nasionalisme tidak lepas dari faktor-faktor di bawah ini:
a.       Perkembangan pendidikan
Kesadaran nasionalisme Indonesia muncul malaui pendidikan yang diterima pemimpin bangsa.
b.       Diskriminasi
Diskriminasi dilaksnakan dan berkembang dalam alam penjajahan. Disriminasi dilakukan untuk dapat mebedakan antara penguasa dengan yang dikuasainya. Akibat dari dikriminasi ini terjadi perbedaan hidup yang mencolok antara penjajah dengan yang dijajah. Perbedaan-perbedaan itu sangat jelas tampak dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.

 
Nasionalisme Indonesia dan Perkembangan Nasinalisme di Asia Tenggra
Terbentuknya nasionalisme kebangsaan di Indonesia dipengaruhi oleh perkembangan paham-pahan baru diluar wilayah Indonesia. paham-paham baru yang berkembang di luar wilayah Indonesia pada masa itu seperti paham nasionalisme. Paham nasionalisme ini muncul di beberapa Negara di wilayah Asia maupun Afrika seperti India, Cina, Jepang, Negara-negara timur tengah, dan Mesir.

2. Persiapan-persiapan kemerdekaan RI

     a.Pembentukan BPUPKI
                        Adalah suatu badan yang dibentuk oleh Jepang, yang sebetulnya sebagai reallisasi janji jepang terhadap bangsa Indonesia untuk memberi kemerdekaan di kelak kemudian hari, namun badan ini telah melahirkan konsep-konsep yang sangat penting bagi persiapan kemerdekaan RI, misalnya Konsep Pembukaan UUD 1945, dasar Negara dan sebagainya

b. Pembentukan PPKI
        Karena BPUPKI telah selesai melaksanakan tugas maka Jepang mengganti dengan badan baru yang disebut PPKI,  dimana anggotanya semuanya dari tukoh-tokoh Indonesia badan ini bertugas mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan kemedrdekaan.