Kamis, 08 November 2012

MATERI SEJARAH XI IS

MATERI SEJARAH XI IS SEMESTER 1
K.D. 1.5. MENGANALISIS PROSES INTERAKSI ANTARA TRADISI LOKAL, HINDU-BUDHA, DAN ISLAM DI INDONESIA


A.     MENGIDENTIFIKASI PERPADUAN TRADISI LOCAL, HINDU-BUDHA DAN ISLAM DALAM INSTITUSI SOCIAL MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH
            I. Proses  akulturasi   budaya  asli  dengan budaya Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.
                   Sebelum masuknya pengaruh budaya Hindu-Budha dan Islam Indonesia telah memiliki budaya yang telah tumbuh dan berkembang dalam masyarakat  dan sudah cukup maju terbukti dengan banyaknya peninggalan jaman Pra Sejarah. Masuknya budaya Hindu-Budha dan Islam  ke Indonesia membawa perubahan  dalam kehidupan budaya di Indonesia, namun perubahan itu tidak bersifat drastic  karena Indonesia mempunyai kemampuan yang disebut local genius.
  Unsur kebudayaan Hindu-Budha dan Islam yang masuk ke Indonesia  diterima dan diolah  ke dalam kebudayaan  Indonesia tanpa menghilangkan budaya asli Indonesia, dengan demikian lahirlah kebudaya baru yang merupakan akulturasi kebudayaan local, Hindu-Budha dan Islam .

            2. Perpaduan tradisi local dan pendatang dalam berbagai bidang.
a.    Bidang Bahasa
Bangsa Indonesia telah memiliki dan menggunakan bahasa local jauh sebelum  pengaruh budaya Hindu-Budha dan Islam  masuk ke Indonesia. Bahasa tersebut adalah bahasa Jawa Kuno dan Bahasa Melayu kuno yang disebut  juga bahasa Melayu Austronesia, yang dipakai sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) oleh sebagian besar bangsa Indonesia. Kemudian bangsa Indonesia mengenal bahasa Sansekerta  dan bahasa Pali setelah Hindu-Budha masuk ke Indonesia.
Masuknya agama Islam ke Indonesia, juga memberikan pengaruh di bidang bahasa, Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari Gujarat  yang menggunakan bahasa Arab, sehingga memperkaya perbendaharaan bahasa-bahasa local , hal ini dapat dilihat dalam cerita Parahyangan yang menggunakaan istila-istilah bahasa Arab yang masuk kedalam bahasa Sunda.
b.    Bidang Aksara
Setelah masuknya pengaruh Hindu-Budha  Indonesia memasuki babak baru yaitu zaman sejarah. Zaman tersebut ditandai dengan dikenalnya aksara Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Dari aksara tersebut tercipta berbagai aksara local diberbagai daerah di Indonesia , misalnya Kawi, Bali, Sunda, Jawa, Lampung, Batak, Rencong, Bugis  yang merupakan turunan dari huruf Pallawa.
Setelah masuknya Islam , aksara Indonesia mengalami akulkturasi  kebudayaan local dengan kebudayaan Islam yang diwujudkan dengan berkembangnya tulisan Arab-Melayu di Indonesia.
c.       Bidang Sosial
Sebelum kedatangan Hindu-Budha masyarakat Indonesia telah telah dibedakan berdasarkan profesi, misalnya petani, perajin, dan peramu, setelah pengaruh Hindu-Budha tradisi itu berubah menjadi berdasarkan system kasta(catur warna)
Setelah masuknya pengaruh Islam pelaksanaan system kasta semakin memudar, karena didalam Islam tidak mengenal perbedaan derajat atau golongan.
d.    Bidang Sistem Pemerintahan
Diperkenalkannya system kerajaan, konsep pendeta ratu oleh  oelh Hindu-Budha
Dalam Islam juga terdapat pengaruh system pemerintahan sehingga terjadi akulturasi antara budaya Islam dengan pra Islam, bedanya kalau Hindu-Budha Raja dipanggil dengan Maharaja sedangkan dalam Islam Raja dipanggil Sultan.
Pengangkatan raja sama yaitu dengan menggunakan Permufaktan hokum adat.
e.    Bidang Bangunan
Bangunan candi merupakan akulturasi budaya  antara budaya asli dengan budaya Hindu-Budha
f.     Bidang Seni
1.     Seni Hias dan seni arca
2.    Wayang
3.    Sastra

 g.    Bidang Kalender
Kalender saka merupakan kalender dari India , tahun Saka dimulai tahun 78 M, penggunaan Kalender saka ditemukan dalam Prasasti Talang Tuwo tahun 606(683M) menggunakan huruh pallawa dan bahasa Melayu kuno.
    Candrasangkala merupakan angka huruf yang berupa susunan kalimat atau gambar, setiap kata dalam kalimat tersebut dapat diartikan dengan angka kemudian dibaca dari belakang, maka akan terbaca tahun saka.
Ketika Islam masuk dan membawa pengaruh  penanggalan Islam berupa kalender Hijriah yang menggunakan perhitungan peredaran bulan (lunar  system)

h.    Pernikahan
Dalam pernikahan terdapat akulturasi antara asli dengan Hindu-Budha misalnya adanya upacara sesajen dalam upacara pernikahan
Setelah budaya Islam masuk terjadi akulturasi Islam dengan budaya sebelumnya, yaitu upacara diawali dengan akad nikah kemudian upara-upacara adat

i.      Pemakaman
Teadisi pemakaman di Indonesia berbeda-beda di setiap daerah , misalnya di Jawa  tradisi pemakamam dipengaruhi oleh terdisisi local, Hindu-Budha dan Islam.

j.      Kelahiran
Tradisi kelahiran misalanya. Selamatan dalam Islam Aqiqohan
                     
B.  MENGANALISIS PROSES INTERAKSI SOCIAL BUDAYA MASYARAKAT INDONESI PADA AWAL   PERKEMBANGAN ISLAM
  a. Perpaduan budaya Islam dan budaya local
1.    Budaya Istana
1)       Tata pemerintahan
2)        Bangunan Istana
3)         Masjid Agung
4)         Istana Kerajaan
2.    Kesenian  Istana 
     1)     Penyajian kesenian tersebut serba megah 
     2)     Cerita soal pemerintahan 
     3)     Sifat pertunjukan cenderung sacral
3.    Masjid Agung
di Indonesia Masjid mempunyai bentuk khusus yang merupakan perpaduan    budaya Islam dengan budaya setempat, yaitu dalam hal :
1.       Bentuk bangunan 
2.       Menara 
3.       Letak bangunan
Dalam hal perkembangan Masjid sebagai bangunan ditemukan 3 jenis  masjid,  adalah sebagai berikut: 
1)      Masjid Tradisional 
2)      Masjid Makam 
3)      Masjid Modern
b.Tradisi Islam di berbagai daerah di Indonesia : 
    1.       Tradisi Kebatinan 
    2.       Tradisi wetu telu 
    3.       Tasawuf 
    4.       Wahabi

C.Konsep kekuasaan Kerajaan Hindu-Budha dan Kerajaan Islam
     Konsep kekuasaan kerajaan Hindhu-Budha dengan konsep kekuasaan kerajaan Islam sangat
     berbeda, perbandingannya sbb: 
     1.       Penyebutan gelar raja, raja/Maharaja diganti dengan Sultan/Susuhunan 
     2.       Sistem pengangkatan raja
     3.       Sistem Kosmologis 
     4.       Kedudukan Raja 
     5.       Pemerintahan pusat dan daerah 
     6.       Hubungan antara Raja dengan rakyat 
     7.       Genealogi Raja

Masalah keturunan merupakan salah satu hal yang penting dalam kekuasaan Raja, silsilah juga dijadikan sebagai dasar legitimasi, hal ini juga berlaku dalam untuk kerajaan-kerajaan Islam.
Sebagai perbandingan :
1)     Kerajaan Melayu :
Siak, Palembang, Aceh dan Pontianak menghubungkan nenek moyanmgnya dengan Arab, yaitu sbg keturunan Husain ( cucu Nabi Muhammad SAW)

2)     Kerajaan-kerajaan Di Sulsel:
Gowa, Bone, Ternate, dan Soppeng menghubungkan geneologi keturunan rajanya yang pertama turun dari langitnsebagai tomenurung dan oleh rakyat diangkat sebagai raja.

               

KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

MATERI SEJARAH XI IS K.D. 1.4 MENGANALISIS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN NEGARA-NEGARA KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA


A.      LATAR BELAKANG LAHIRNYA  KERAJAAN ISLAM PERTAMA DI INDONESIA YANG MUNCUL PERTAMA KALI DI UJUNG PULAU SUMATERA
1.  Latar belakang munculnya kerajaan Islam di ujung Pulau Sumatera karena ujung Pulausumatera / Sumatera Utara adalah tempat strategis jalur perdagangan Internasional
2.       Kerajaan-kerajaan Islam di Pulau Sumatera
a.       Kerajaan Perlak berdiri tahun 870 M
Raja pertama Sayyid Abdul Azis( S Allaidi Syah)
Tahun 1292 bergabung dengan Samudra Pasai
Peninggalan uang dirham,perak kupang,tembaga kuningan


b.      Kerajaan  Samudra Pasai berdiri tahun 1285
       Letak di pantai timur Sumatra Utara
       Pendiri Nazimuddin raja pertama Marah Silu
       Gelar Sultan Malik Al-Saleh dan mundur tahun 1349

c.       Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke 15
       Letak di Pulau sumatra bagian Utara
       Raja pertama Ali Mughayat Syah
       Jaya jaman Sultan Iskandar Muda
       Mundur jaman Iskandar Thani 1641 M

B.      KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI PIULAU JAWA

a.     Kerajaan Demak berdiri tahun 1500
Letak di Jateng raja pertama R Patah
Jaya jaman Sultan Trenggono dengan
pendamping Sunan Gunung Jati
Mundur jaman Sunan Prawoto 1546 M

b.      Kerajaan Mataram Islam pusat di Kotagede
  Berdiri sekitar th 1586 oleh Sutowijijoyo
  Jaya jaman Sultan Agung mundur jaman
  Amangkurat II memerintah di Kartasura
              Giyanti 1775M jadi Yogyakarta dan Surakarta
              Salatiga 1757M Jadi Yogyakarta dan Salatiga

C.      KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA TIMUR

a.    Kerajaan Banten pendiri Hasanuddin 1552 M
Jaya jaman Sultan Ageng Tirtayasa
Dan bersaing dengan VOC di Batavia
Hancur jaman Sulatan Haji 1676
                                                                                                                            
b.   Kerajaan Makasar (Goa dan Tallo) di Sulsel
Berdiri  tahun 1591 oleh Sultan Alauddin
Jaya jaman sulta Hassanuddin terjadi
Perjanjian Bongaya tahun 1667 M
Hancur jaman Mapasomba karena VOC

c.     Kerajaan ternate dan tidore Maluku Utara
Ternate jaya jaman sultan Baabullah
Tidore jaya jaman Sultan Nuku
Terjadilah Persaingan keduanya
Yang  dimanfaatkan Portugis dan Spanyol

Portugis bantu Ternate Spanyol bantu Tidore
Terjadi Perang Portugis dan Spanyol
Diselesaikan dengan Perjanjian Saragosa
 Spanyol tinggalkan Indonesia tinggalah Portugis
Jayalah kerajaan ternate oleh Sultan Zaenal Abidin

b.    Factor-faktor penyebab runtuhnya  kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
-Terjadinya pertentangan diantara keluarga kerajaan/bangsawan
-Kurangnya pemimpin yang berwibawa
-Masuknya kekuasaan baru ( masuknya bangsa-bangsa Barat ke Indonesia)


D.      MENDISKRIPSIKAN STRUKTUR BIROKRASI, HUBUNGAN PUSAT-DAERAH DAN         HUKUM DI KERAJAAN YANG BERCORAK ISLAM

BIROKRASI
MATARAM ISLAM
BANJAR
ACEH
SULAWESI SELATAN
Kekuasaan tertinggi Raja, dibawah raja ada di dalam Istana Tumenggung yang dibantu oleh Wedana sedangkan di luar Istana diluar Istana disebut Wedana Jawi sedangkan mancanegara atau daerah sekarang disebut Bupati
Penguasa tertinggi Sultan dibantu oleh Mangkubumi atau Patih, dibawahnya para mantri.  Sedangkan petugas pengaqdilan dan hokum Istana adalah Patih Balit, Patih Kawin, dan Patih muhut
Penguasa tertinggi Sultan, Aceh dibagi 3 wilayah Sagi dan wila yah pusat keraja an, setiap sagi dipimpin oleh Hulubalang be-sar, sedangkan tiap distrik  dikepalai oleh seorang uleebalang (hulubalang) dan mempunyai otonomi daerah

Raja Gowa bergelar Sombayari Gowa( yang disembah), jabatan tinggi setelah raja adalah Pabbicarrabutta yang dibantu oleh Tumailalang Matowa,


Minggu, 04 November 2012

MATERI SEJARAH XI IA, TRANSFORMASI ETNIK


 KD.1.1. MENGANALISIS TERBENTUKNYA NEGARA KEBANGSAAN INDONESIA

1.    Proses Terbentuknya Transformasi Etnik Dan Berkembangnya Identitas Kebangsaan Indonesia di Berbagai Tempat
Perjuangan etnik-etnik di wilayah Indonesia berlangsung amat lama. Hal ini disebabkan masing-masing etnik hanya mementingkan keselamatan dan kebebasan etniknya sendiri. Bahkan mereka belum memikirkan hubungan anatara etinik yang satu dengan yang lainya.namun, perjuangan etnik-etnik yang berada di seluruh wilayah Indonesia bukan saja dilakukan oleh kalangan etnik pribumi, tetapi juga muncul geraka-gerakan etnik yang dilakukan etnik-etnik asing yang telah hidup dan menetap di wilayah Indonesia. gerakan-gerakan yang pernah terjadi dalam menentang pemerintah kolonial Belanda diantaranya:
a)    Gerakan masyarakat Indonesia keturunan Cina
b)   Gerakan masyarakat Indonesia keturunan Indo Belanda

            Pergerakan Bersifat Kedaerahan
Sejak masuknya kekuasaan bangsa Barat (Eropa) ke wilayah Indonesia, telah membawa perubahan dan bahkan menyebabkan terjadinya kegoncangan dalam kehidupan rakyat. Pada awal abad ke 19 penguasa pemerintah kolonial Belanda di wilayah Indonesia mulai mengadakan pembaharuan pada politik kolonial. Tindakan mengahapus kedudukan yang didasarkan pada adat penguasa pribumi dan kemudian dijadikan pegawai pemerintahan telah meruntuhkan kewibawaan penguasa tradisional. Hal ini yang menjadi penyebab munculnya berbagai gerakan-gerakan yang bersifat kedaerahan seperti:
a)    Gerakan melawan kekerasan
b)   Gerakan Ratu Adil
c)    Pergerakan Bersifat Agama

Pembentukan Identitas Nasional dan Terbentuknyss Nasionalisme Indonesia

·         Penggunaan Istilah Indonesia
Tokoh-tokoh yang mempeopulerkan istilah Indonesia adalah J.R Logan, Earl G. Windsor, Adolf Bastian, Van Volenhoven, Snouck Hurgronje, Kern. Disamping tokoh-tokoh itu yang pertama kali mempopulerkan istilah Indonesia, juga ada tokoh bangsa Indonesia pada masa pergerakan seperti dari tokoh-tokoh perhimpunan Indonesia di negeri Belanda
·      Terbentuknya Nasionalisme Kebangsaan Indonesia
Terbentuknya nasionalisme tidak lepas dari faktor-faktor di bawah ini:
a.       Perkembangan pendidikan
Kesadaran nasionalisme Indonesia muncul malaui pendidikan yang diterima pemimpin bangsa.
b.       Diskriminasi
Diskriminasi dilaksnakan dan berkembang dalam alam penjajahan. Disriminasi dilakukan untuk dapat mebedakan antara penguasa dengan yang dikuasainya. Akibat dari dikriminasi ini terjadi perbedaan hidup yang mencolok antara penjajah dengan yang dijajah. Perbedaan-perbedaan itu sangat jelas tampak dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.

 
Nasionalisme Indonesia dan Perkembangan Nasinalisme di Asia Tenggra
Terbentuknya nasionalisme kebangsaan di Indonesia dipengaruhi oleh perkembangan paham-pahan baru diluar wilayah Indonesia. paham-paham baru yang berkembang di luar wilayah Indonesia pada masa itu seperti paham nasionalisme. Paham nasionalisme ini muncul di beberapa Negara di wilayah Asia maupun Afrika seperti India, Cina, Jepang, Negara-negara timur tengah, dan Mesir.

2. Persiapan-persiapan kemerdekaan RI

     a.Pembentukan BPUPKI
                        Adalah suatu badan yang dibentuk oleh Jepang, yang sebetulnya sebagai reallisasi janji jepang terhadap bangsa Indonesia untuk memberi kemerdekaan di kelak kemudian hari, namun badan ini telah melahirkan konsep-konsep yang sangat penting bagi persiapan kemerdekaan RI, misalnya Konsep Pembukaan UUD 1945, dasar Negara dan sebagainya

b. Pembentukan PPKI
        Karena BPUPKI telah selesai melaksanakan tugas maka Jepang mengganti dengan badan baru yang disebut PPKI,  dimana anggotanya semuanya dari tukoh-tokoh Indonesia badan ini bertugas mempersiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan kemedrdekaan.