S.K.2. MENGANALISIS PERADABAN INDONESIA DAN DUNIA
K.D.2.1. Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia
Materi Pembelajaran:
A. Perkembangan Biologis manusia Indonesia
Indikator :
1. Mendiskripsikan berbagai fosil manusia Purba Indonesia
2. Mendiskripsikan perkembangan biologis manusia Purba di Indonesia
3. Menyususun secara kronologir perkembangan biologis manusia Indonesia
1. Berbagai fosil manusia Purba di Indonesia
a. pengertian fosil : fosil adalah tulang-belulang manusia atau hewan dan sisa tumbuhan yang telah membatu
b. berbagai fosil manusia Purba di Indonesia :
- Megantropus Palaeojavanicus
- Pithecantropus mojokertensis
- Pithecantrupus robustus
- Pithecantropus erectus
- Homo Soloensis
- Homo Wajakkensis
- Homo Sapiens
c. Sejarah perkembangan bumi berdasarkan ilmu geologi:
- Arkaekum, adalah zaman yang paling tua dan diperkirakan berumur 2.500 juta tahun yang lalu, kulit bumi
masih membara, belum ada tanda-tanda kehidupan
- Palaeozoikum, diperkirakan berumur 340 juta tahun yang lalu, telah muncul tanda-tanda kehidupan, yaitu
nenek moyang makhluk hidup bersel satu (reptil) atau binatang melata
- Mesozoikum, diperkirakan berumur 150 juta tahun yang lalu, bentuk kehidupan sudah makin beragam,
reptil semakin banyak jenisnya
- Neozoikum, 60 juta tahun yang lalu, kehidupan sudah sangat berkembang dan beragam. zaman ini dibagi 2
yaitu: Era Tersier dan era Kuarter.
Era Tersier, binatang menyusui seperti berbagai jenis monyet.
Era kuarter, dibagi 2 yaitu : Kala Pleistosen dan Holosen.
Kala Plestosen atau Diluvium berlangsung 600.000 tahun yang lalu, zaman ini sering disebut zaman es(za
man Glasial) yang ditandai dengan mencairnya Es, karena terjadi perubahan iklim global terus-menerus
Kala Holosen atau zaman Aluvium, berlangsung sejak 20.000 tahun yang lalu, pada zaman ini muncul spe sies Homo Sapiens, diantaranya adalah Homo Wajakkensis.
2. perkembangan biologis manusia Purba di Indonesia
- Megantropus Palaeo Javanicus di temukan di Sragen (Jateng), bentuk fisik yang besar, badan tegap, tidak berdagu dan mempunyai rahang yang kuat
- Pitecantropus mojokertensis ditemukan di Mojokerto, bentuk fisik kanak-kanak
- Pitecantropus Erectus atau manusia kera yang sudah berjalan tegak, ditemukan di desa Trinil, fisik lebih besar dan kuat sehingga dinamakan Pitecantropus Robustus
- Homo Soloensis, ditmukan di desa Ngandong lembah Bengawan Solo, lebih tinggi tingkatannya dari pada Pitecantropus (termasuk jenis manusia purba Homo Sapiens)
- Homo Wajakkensis ditemukan di desa Wajak, Tulungagung, adalah termasuk jenis manusia
Purba jenis Homo Sapiens pertama di Asia.
3. Tabel Kronologis perkembangan biologis manusia Indonesia ( Lihat buku sejarah Esis)
B. PERIODESASI PERKEMBANGAN BUDAYA PADA MASYARAKAT AWAL INDONESIA
Indikator :
- membuat bagan perkembangan budaya di Indonesia secara kronologis
1. Zaman Pleistosen (kebudayaan Pacitan dan Ngandong)
2. zaman Holosen (Megalithikum, Mesolithikum, dan Neolitikhum dan Perunggu)
C. PETA PENEMUAN MANUSIA PURBA DAN HASIL BUDAYANYA DI INDONESIA
Indikator :
- merekontruksi penemuan manusia Purba Indonesia di atas Peta
D. CIRI-CIRI SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT PADA
MASA BERBURU (Food Gathering) dan MASYARAKAT PERTANIAN (Food Producing)
Indikator :
- Mengidentifikasi ciri-ciri sosial, Budaya, ekonomi, dan kepercayaan masyarakat pada masa berburu,
(Food Gathering) dan masyarakat pertanian (Food Producing), peralatan masih sangat sederhana dan
sedikit jumlahnya.
1. Sosial Budaya dan Ekonomi
-Tahap berburu dan meramu (Palaeilitik)
Aktivitas ini telah ada semenjak manusia muncul di permukaan bumi, mereka tinggal mengambil makanan
secara langsung dari alam dengan cara mengumpulkan makanan (food gathering) dan hidup
berkelompok dan berpindah-pindah
- Berburu tingkat lanjut ( Epi-Paleolitik)
kelompok manusia sudah mulai menetap di gua-gua atau dirumah panggung, atau menetap di suatu
tempat karena itulah mereka mulai menciptakan peralatan untuk rumah tangga dan berburu, namun
mereka masih nomaden (semi sedenter)
- Periode Bercocok Tanam ( Farming Period)
ditandai dengan tradisi neolitikum, penggunaan alat yang sudah dihaluskan dengan bentuk yang semakin
baik dadalam jumlah yang banyak. Hal ini disebabkan karena mereka sudah hidup menetap dan tinggal di
desa-desa, menetapnya pendduduk di suatu tempat menyebabkan perubahan pola hidup dari food
gathering menjadi food producing.
2. sistem kepercayaan
Masyarakat awal Indonesia diperkirakan sudah memiliki religi tau agama, menurut mereka agama merupakan keyakinan kepada sejumlah kekuatan yang ada di luar atau lebih tinggi dari manusia. kekuatan-kekuatan dimaksud bisa berupa roh nenek moyang, makhluk halus yang menghuni gunung, batu besar, pohon, binatang, atau makhluk yang tidak berwujudyang mengusai suatu daerah.
Kepercayaan terhadap makhluk-makhluk halus tersebut dikenal dengan nama Animisme, yang berbeda dengan Dinamisme yaitu suatu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan luar biasa dan keajaiban.
Kegiatan religi pada prakteknya memerlukan suatu alat yang dianggap suci dalam bentuk simbol yang didiyakini memiliki kekuatan gaib dan dapat mempersatukan mereka yang disebut Totem (lambang kelompok ).
Selain fenomena alam, religi dapat muncul dari adanya magic, contohnya magic yang muncul pada saat dukun melakukan pengobatan terhadap warganya yang sakit.
jadi kesimpulannya, timbulnya religi dalam kehidupan masyarakat primitif, merupakan suatu penyelarasan hubungan antara manusia dengan alam dan sebagai pengawas tingkah laku manusia dalam bentuk norma dan nilai, karena setiap bentuk pelanggaran akan mendatangkan bencana bagi kehifupan manusia, dengan demikian manusia akan dan harus menjaga keselarasan hidup dengan alam.
materi sejarah
Rabu, 09 Januari 2013
Kamis, 08 November 2012
MATERI SEJARAH XI IS
MATERI SEJARAH XI IS SEMESTER 1
K.D. 1.5. MENGANALISIS PROSES INTERAKSI ANTARA TRADISI LOKAL, HINDU-BUDHA, DAN ISLAM DI INDONESIA
K.D. 1.5. MENGANALISIS PROSES INTERAKSI ANTARA TRADISI LOKAL, HINDU-BUDHA, DAN ISLAM DI INDONESIA
A.
MENGIDENTIFIKASI
PERPADUAN TRADISI LOCAL, HINDU-BUDHA DAN ISLAM DALAM INSTITUSI SOCIAL
MASYARAKAT DI BERBAGAI DAERAH
I.
Proses akulturasi budaya asli
dengan budaya Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.
Sebelum masuknya pengaruh budaya
Hindu-Budha dan Islam Indonesia telah memiliki budaya yang telah tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat dan sudah
cukup maju terbukti dengan banyaknya peninggalan jaman Pra Sejarah. Masuknya
budaya Hindu-Budha dan Islam ke
Indonesia membawa perubahan dalam
kehidupan budaya di Indonesia, namun perubahan itu tidak bersifat drastic karena Indonesia mempunyai kemampuan yang
disebut local genius.
Unsur kebudayaan Hindu-Budha
dan Islam yang masuk ke Indonesia
diterima dan diolah ke dalam
kebudayaan Indonesia tanpa menghilangkan
budaya asli Indonesia, dengan demikian lahirlah kebudaya baru yang merupakan
akulturasi kebudayaan local, Hindu-Budha dan Islam .
2. Perpaduan tradisi
local dan pendatang dalam berbagai bidang.
a.
Bidang Bahasa
Bangsa
Indonesia telah memiliki dan menggunakan bahasa local jauh sebelum pengaruh budaya Hindu-Budha dan Islam masuk ke Indonesia. Bahasa tersebut adalah
bahasa Jawa Kuno dan Bahasa Melayu kuno yang disebut juga bahasa Melayu Austronesia, yang dipakai
sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) oleh sebagian besar bangsa Indonesia.
Kemudian bangsa Indonesia mengenal bahasa Sansekerta dan bahasa Pali setelah Hindu-Budha masuk ke
Indonesia.
Masuknya
agama Islam ke Indonesia, juga memberikan pengaruh di bidang bahasa, Islam
masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari Gujarat yang menggunakan bahasa Arab, sehingga
memperkaya perbendaharaan bahasa-bahasa local , hal ini dapat dilihat dalam
cerita Parahyangan yang menggunakaan istila-istilah bahasa Arab yang masuk
kedalam bahasa Sunda.
b.
Bidang Aksara
Setelah
masuknya pengaruh Hindu-Budha Indonesia
memasuki babak baru yaitu zaman sejarah. Zaman tersebut ditandai dengan
dikenalnya aksara Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Dari aksara tersebut
tercipta berbagai aksara local diberbagai daerah di Indonesia , misalnya Kawi,
Bali, Sunda, Jawa, Lampung, Batak, Rencong, Bugis yang merupakan turunan dari huruf Pallawa.
Setelah
masuknya Islam , aksara Indonesia mengalami akulkturasi kebudayaan local dengan kebudayaan Islam yang
diwujudkan dengan berkembangnya tulisan Arab-Melayu di Indonesia.
c.
Bidang Sosial
Sebelum
kedatangan Hindu-Budha masyarakat Indonesia telah telah dibedakan berdasarkan
profesi, misalnya petani, perajin, dan peramu, setelah pengaruh Hindu-Budha
tradisi itu berubah menjadi berdasarkan system kasta(catur warna)
Setelah
masuknya pengaruh Islam pelaksanaan system kasta semakin memudar, karena
didalam Islam tidak mengenal perbedaan derajat atau golongan.
d.
Bidang Sistem Pemerintahan
Diperkenalkannya system kerajaan, konsep pendeta ratu oleh oelh Hindu-Budha
Dalam Islam
juga terdapat pengaruh system pemerintahan sehingga terjadi akulturasi antara
budaya Islam dengan pra Islam, bedanya kalau Hindu-Budha Raja dipanggil dengan
Maharaja sedangkan dalam Islam Raja dipanggil Sultan.
Pengangkatan raja sama yaitu dengan menggunakan Permufaktan hokum
adat.
e.
Bidang Bangunan
Bangunan
candi merupakan akulturasi budaya antara
budaya asli dengan budaya Hindu-Budha
f.
Bidang Seni
1.
Seni Hias dan seni arca
2. Wayang
3.
Sastra
g.
Bidang Kalender
Kalender
saka merupakan kalender dari India , tahun Saka dimulai tahun 78 M, penggunaan
Kalender saka ditemukan dalam Prasasti Talang Tuwo tahun 606(683M) menggunakan
huruh pallawa dan bahasa Melayu kuno.
Candrasangkala merupakan
angka huruf yang berupa susunan kalimat atau gambar, setiap kata dalam kalimat
tersebut dapat diartikan dengan angka kemudian dibaca dari belakang, maka akan
terbaca tahun saka.
Ketika
Islam masuk dan membawa pengaruh
penanggalan Islam berupa kalender Hijriah yang menggunakan perhitungan
peredaran bulan (lunar system)
h.
Pernikahan
Dalam
pernikahan terdapat akulturasi antara asli dengan Hindu-Budha misalnya adanya
upacara sesajen dalam upacara pernikahan
Setelah
budaya Islam masuk terjadi akulturasi Islam dengan budaya sebelumnya, yaitu
upacara diawali dengan akad nikah kemudian upara-upacara adat
i.
Pemakaman
Teadisi
pemakaman di Indonesia berbeda-beda di setiap daerah , misalnya di Jawa tradisi pemakamam dipengaruhi oleh terdisisi
local, Hindu-Budha dan Islam.
j.
Kelahiran
Tradisi
kelahiran misalanya. Selamatan dalam Islam Aqiqohan
B. MENGANALISIS PROSES INTERAKSI SOCIAL BUDAYA
MASYARAKAT INDONESI PADA AWAL PERKEMBANGAN
ISLAM
a. Perpaduan
budaya Islam dan budaya local
1.
Budaya Istana
1)
Tata pemerintahan
2)
Bangunan Istana
3) Masjid Agung
4)
Istana Kerajaan
2.
Kesenian
Istana
1) Penyajian kesenian tersebut serba megah
2) Cerita soal pemerintahan
3) Sifat pertunjukan cenderung sacral
1) Penyajian kesenian tersebut serba megah
2) Cerita soal pemerintahan
3) Sifat pertunjukan cenderung sacral
3.
Masjid Agung
di Indonesia Masjid mempunyai bentuk khusus yang merupakan
perpaduan budaya Islam dengan budaya
setempat, yaitu dalam hal :
1. Bentuk bangunan
2. Menara
3. Letak bangunan
1. Bentuk bangunan
2. Menara
3. Letak bangunan
Dalam hal perkembangan Masjid sebagai bangunan ditemukan 3 jenis masjid,
adalah sebagai berikut:
1) Masjid Tradisional
2) Masjid Makam
3) Masjid Modern
1) Masjid Tradisional
2) Masjid Makam
3) Masjid Modern
b.Tradisi Islam di berbagai daerah di Indonesia :
1. Tradisi Kebatinan
2. Tradisi wetu telu
3. Tasawuf
4. Wahabi
1. Tradisi Kebatinan
2. Tradisi wetu telu
3. Tasawuf
4. Wahabi
C.Konsep
kekuasaan Kerajaan Hindu-Budha dan Kerajaan Islam
Konsep kekuasaan kerajaan Hindhu-Budha dengan konsep kekuasaan kerajaan Islam sangat
berbeda, perbandingannya sbb:
1. Penyebutan gelar raja, raja/Maharaja diganti dengan Sultan/Susuhunan
2. Sistem pengangkatan raja
3. Sistem Kosmologis
4. Kedudukan Raja
5. Pemerintahan pusat dan daerah
6. Hubungan antara Raja dengan rakyat
7. Genealogi Raja
Konsep kekuasaan kerajaan Hindhu-Budha dengan konsep kekuasaan kerajaan Islam sangat
berbeda, perbandingannya sbb:
1. Penyebutan gelar raja, raja/Maharaja diganti dengan Sultan/Susuhunan
2. Sistem pengangkatan raja
3. Sistem Kosmologis
4. Kedudukan Raja
5. Pemerintahan pusat dan daerah
6. Hubungan antara Raja dengan rakyat
7. Genealogi Raja
Masalah keturunan merupakan salah satu hal yang penting dalam kekuasaan
Raja, silsilah juga dijadikan sebagai dasar legitimasi, hal ini juga berlaku
dalam untuk kerajaan-kerajaan Islam.
Sebagai
perbandingan :
1) Kerajaan Melayu :
Siak,
Palembang, Aceh dan Pontianak menghubungkan nenek moyanmgnya dengan Arab, yaitu
sbg keturunan Husain ( cucu Nabi Muhammad SAW)
2)
Kerajaan-kerajaan Di Sulsel:
Gowa, Bone,
Ternate, dan Soppeng menghubungkan geneologi keturunan rajanya yang pertama
turun dari langitnsebagai tomenurung dan oleh rakyat diangkat sebagai raja.
KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
MATERI SEJARAH XI IS K.D. 1.4 MENGANALISIS PERKEMBANGAN KEHIDUPAN NEGARA-NEGARA KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA
A.
LATAR
BELAKANG LAHIRNYA KERAJAAN ISLAM PERTAMA
DI INDONESIA YANG MUNCUL PERTAMA KALI DI UJUNG PULAU SUMATERA
1. Latar
belakang munculnya kerajaan Islam di ujung Pulau Sumatera karena ujung Pulausumatera / Sumatera Utara adalah tempat strategis jalur perdagangan
Internasional
2.
Kerajaan-kerajaan
Islam di Pulau Sumatera
a. Kerajaan Perlak berdiri tahun 870 M
Raja pertama Sayyid Abdul Azis( S Allaidi
Syah)
Tahun 1292 bergabung dengan Samudra Pasai
Peninggalan uang dirham,perak
kupang,tembaga kuningan
b. Kerajaan
Samudra Pasai berdiri tahun 1285
Letak di pantai timur Sumatra Utara
Pendiri Nazimuddin raja pertama Marah Silu
Gelar Sultan Malik Al-Saleh dan mundur
tahun 1349
c. Kerajaan Aceh berdiri pada abad ke 15
Letak di Pulau sumatra bagian Utara
Raja pertama Ali Mughayat Syah
Jaya jaman Sultan Iskandar Muda
Mundur jaman Iskandar Thani 1641 M
B. KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI PIULAU JAWA
a. Kerajaan Demak berdiri tahun 1500
Letak di Jateng raja pertama R Patah
Jaya jaman Sultan Trenggono dengan
pendamping Sunan Gunung Jati
Mundur jaman Sunan Prawoto 1546 M
b. Kerajaan Mataram Islam pusat di Kotagede
Berdiri sekitar th 1586 oleh Sutowijijoyo
Jaya jaman
Sultan Agung mundur jaman
Amangkurat II memerintah di Kartasura
Giyanti 1775M jadi Yogyakarta dan
Surakarta
Salatiga
1757M Jadi Yogyakarta dan Salatiga
C. KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA TIMUR
a.
Kerajaan
Banten pendiri Hasanuddin 1552 M
Jaya jaman Sultan Ageng Tirtayasa
Dan bersaing dengan VOC di Batavia
Hancur jaman Sulatan Haji 1676
b. Kerajaan
Makasar (Goa dan Tallo) di Sulsel
Berdiri
tahun 1591 oleh Sultan Alauddin
Jaya jaman sulta Hassanuddin terjadi
Perjanjian Bongaya tahun 1667 M
Hancur jaman Mapasomba karena VOC
c. Kerajaan
ternate dan tidore Maluku Utara
Ternate jaya jaman sultan Baabullah
Tidore jaya jaman Sultan Nuku
Terjadilah Persaingan keduanya
Yang
dimanfaatkan Portugis dan Spanyol
Portugis bantu Ternate Spanyol bantu Tidore
Terjadi Perang Portugis dan Spanyol
Diselesaikan dengan Perjanjian Saragosa
Spanyol tinggalkan Indonesia tinggalah
Portugis
Jayalah kerajaan ternate oleh Sultan Zaenal
Abidin
b.
Factor-faktor
penyebab runtuhnya kerajaan-kerajaan
Islam di Indonesia
-Terjadinya pertentangan diantara keluarga
kerajaan/bangsawan
-Kurangnya pemimpin yang berwibawa
-Masuknya kekuasaan baru ( masuknya
bangsa-bangsa Barat ke Indonesia)
D.
MENDISKRIPSIKAN
STRUKTUR BIROKRASI, HUBUNGAN PUSAT-DAERAH DAN HUKUM DI KERAJAAN YANG BERCORAK
ISLAM
BIROKRASI
|
|||
MATARAM
ISLAM
|
BANJAR
|
ACEH
|
SULAWESI
SELATAN
|
Kekuasaan
tertinggi Raja, dibawah raja ada
di dalam Istana Tumenggung yang
dibantu oleh Wedana sedangkan di
luar Istana diluar Istana disebut Wedana
Jawi sedangkan mancanegara atau daerah sekarang disebut Bupati
|
Penguasa
tertinggi Sultan dibantu oleh Mangkubumi atau Patih, dibawahnya para
mantri. Sedangkan petugas pengaqdilan
dan hokum Istana adalah Patih Balit, Patih Kawin, dan Patih muhut
|
Penguasa
tertinggi Sultan, Aceh dibagi 3 wilayah Sagi dan wila yah pusat keraja an,
setiap sagi dipimpin oleh Hulubalang be-sar, sedangkan tiap distrik dikepalai oleh seorang uleebalang
(hulubalang) dan mempunyai otonomi daerah
|
Raja
Gowa bergelar Sombayari Gowa( yang disembah), jabatan tinggi setelah raja
adalah Pabbicarrabutta yang dibantu oleh Tumailalang Matowa,
|
Minggu, 04 November 2012
MATERI SEJARAH XI IA, TRANSFORMASI ETNIK
KD.1.1. MENGANALISIS TERBENTUKNYA NEGARA KEBANGSAAN INDONESIA
1.
Proses Terbentuknya Transformasi
Etnik Dan Berkembangnya Identitas Kebangsaan Indonesia di Berbagai Tempat
Perjuangan etnik-etnik di wilayah Indonesia
berlangsung amat lama. Hal ini disebabkan masing-masing etnik hanya
mementingkan keselamatan dan kebebasan etniknya sendiri. Bahkan mereka belum
memikirkan hubungan anatara etinik yang satu dengan yang lainya.namun,
perjuangan etnik-etnik yang berada di seluruh wilayah Indonesia bukan saja
dilakukan oleh kalangan etnik pribumi, tetapi juga muncul geraka-gerakan etnik
yang dilakukan etnik-etnik asing yang telah hidup dan menetap di wilayah
Indonesia. gerakan-gerakan yang pernah terjadi dalam menentang pemerintah
kolonial Belanda diantaranya:
a)
Gerakan masyarakat Indonesia keturunan
Cina
b)
Gerakan masyarakat Indonesia keturunan
Indo Belanda
Pergerakan Bersifat Kedaerahan
Sejak masuknya kekuasaan bangsa Barat (Eropa) ke
wilayah Indonesia, telah membawa perubahan dan bahkan menyebabkan terjadinya
kegoncangan dalam kehidupan rakyat. Pada awal abad ke 19 penguasa pemerintah
kolonial Belanda di wilayah Indonesia mulai mengadakan pembaharuan pada politik
kolonial. Tindakan mengahapus kedudukan yang didasarkan pada adat penguasa
pribumi dan kemudian dijadikan pegawai pemerintahan telah meruntuhkan kewibawaan
penguasa tradisional. Hal ini yang menjadi penyebab munculnya berbagai
gerakan-gerakan yang bersifat kedaerahan seperti:
a)
Gerakan melawan kekerasan
b)
Gerakan Ratu Adil
c)
Pergerakan Bersifat Agama
Pembentukan
Identitas Nasional dan Terbentuknyss Nasionalisme Indonesia
·
Penggunaan Istilah Indonesia
Tokoh-tokoh yang mempeopulerkan istilah Indonesia
adalah J.R Logan, Earl G. Windsor, Adolf Bastian, Van Volenhoven, Snouck
Hurgronje, Kern. Disamping tokoh-tokoh itu yang pertama kali mempopulerkan
istilah Indonesia, juga ada tokoh bangsa Indonesia pada masa pergerakan seperti
dari tokoh-tokoh perhimpunan Indonesia di negeri Belanda
·
Terbentuknya Nasionalisme
Kebangsaan Indonesia
Terbentuknya
nasionalisme tidak lepas dari faktor-faktor di bawah ini:
a.
Perkembangan pendidikan
Kesadaran
nasionalisme Indonesia muncul malaui pendidikan yang diterima pemimpin bangsa.
b.
Diskriminasi
Diskriminasi
dilaksnakan dan berkembang dalam alam penjajahan. Disriminasi dilakukan untuk
dapat mebedakan antara penguasa dengan yang dikuasainya. Akibat dari
dikriminasi ini terjadi perbedaan hidup yang mencolok antara penjajah dengan
yang dijajah. Perbedaan-perbedaan itu sangat jelas tampak dalam bidang
pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.
Nasionalisme
Indonesia dan Perkembangan Nasinalisme di Asia Tenggra
Terbentuknya nasionalisme kebangsaan di Indonesia
dipengaruhi oleh perkembangan paham-pahan baru diluar wilayah Indonesia.
paham-paham baru yang berkembang di luar wilayah Indonesia pada masa itu
seperti paham nasionalisme. Paham nasionalisme ini muncul di beberapa Negara di
wilayah Asia maupun Afrika seperti India, Cina, Jepang, Negara-negara timur
tengah, dan Mesir.
2. Persiapan-persiapan
kemerdekaan RI
a.Pembentukan
BPUPKI
Adalah suatu badan yang dibentuk oleh Jepang,
yang sebetulnya sebagai reallisasi janji jepang terhadap bangsa Indonesia untuk
memberi kemerdekaan di kelak kemudian hari, namun badan ini telah melahirkan
konsep-konsep yang sangat penting bagi persiapan kemerdekaan RI, misalnya
Konsep Pembukaan UUD 1945, dasar Negara dan sebagainya
b. Pembentukan PPKI
Karena
BPUPKI telah selesai melaksanakan tugas maka Jepang mengganti dengan badan baru
yang disebut PPKI, dimana anggotanya
semuanya dari tukoh-tokoh Indonesia badan ini bertugas mempersiapkan segala
sesuatunya yang berkaitan dengan kemedrdekaan.
Langganan:
Postingan (Atom)